Hampir dipastikan Komjen Pol Drs. Sutarman dilantik akhir tahun ini
menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Timur Pradopo yang memasuki masa pensiun.
Meski Indonesia Police
Watch (IPW) meragukan kemampuan Sutarman menduduki tahta paling tinggi dalam
instituti Polri dipastikan tidak bisa dibendung. Pasalnya Presiden SBY hanya
mengajukan satu nama sebagai calon Kapolri yaitu Sutarman. Demikian pula dengan
DPR tidak mempermasalahkan figur Sutarman.
Perihal keraguan ketua
IPW Neta S Pane, sesuatu yang lumrah dan bagian dari eksistensi IPW sebagai
institusi yang memang bertugas memantau kinerja kepolisian. Akan lebih bijak
jika dijadikan kaca benggala untuk meningkatkan kualitas, loyalitas, kapabalitas,
dan elektabilitas Polri sehingga menjadi
pilar untuk kepentingan bangsa dan negara terlebih sebagai pelindung dan
pengayom masyarakat.
Menurut hemat penulis,
dari berbagai pengalaman dan karier yang pernah diemban Sutarman praktis
menambah popularitasnya. Sedangkan loyalitas tampaknya tidak perlu disangsikan
lagi dalam memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Tinggal menunggu
gebrakan dari Sutarman.
Harapan masyarakat pada putra sukoharjo Jawa Tengah ini agar mampu membawa perubahan secara signifikan pada intitusi kepolisian, bekerja secara maksimal sesuai tugas dan kewajiban diembanya, menciptakan rasa aman dan nyaman pada seluruh lapisan masyrakat, memberantas narkotika dan obat-obatan terlarang serta meminimalisir kriminalitas. (Syam )