Senin, 04 Juni 2012

Sepuluh Pilar Inovasi Reformasi Birokrasi Satpas SIM Daan Mogot

Oleh : Syamsudin


Satpas SIM Polda Metro Jaya, khususnya sentral pembuatan SIM Daan Mogot Cengkareng Jakarta Barat tidak pernah surut  dari berbagai kreasi dan inovasi menuju layanan prima. Berikut ini sepuluh hasil inovasi dan kreasi yang telah dicapai Satpas SIM Daan Mogot :

Pertama, Meluncurkan mobil SIM keliling. Mobil SIM keliling yang beroperasi beberapa tahun silam telah dirasakan manfaatnya oleh segenap lapisan masyarakat luas. Bagi warga DKI dan sekitarnya, kehadiran mobil SIM keliling yang beroperasi pada lima penjuru wilayah DKIemndapat respon yang luar biasa dari segenap lapisan masyarakat terutama dalam hal menghemat waktu dan tenaga. Layanan ini sekaligus menjadi salah satu target Polda Metro Jaya dalam rangka memudahkan pemohon SIM melakukan registrasi perpanjangan SIM A dan C yang masih berlaku.
 Kedua, Memberabtas Calo, Aksi calo yang menawarkan jasa pada pemohon SIM dengan iming-iming mendapatkan SIM secara instan sangat meresahkan. Namun sepak terjang mereka dikikis habis oleh Tim Khusus (Timsus) yang dibentuk untuk mensterilisasikan lokasi Satpas SIM Daan Mogot. Hasilnya. Puluhan calo yang kerap beroperasi diburu Timsus dan telah diserahkan ke Polda Metro Jaya untuk diproses lebih lanjut. 

      Ketiga, Mengungkap jaringan pemalsu SIM. Lagi-lagi tugas ekstra Timsus  mengungkap aktor intelektual bermain dalam modus pemalsu SIM. Laporan dari masyarakat dan temuan pihak kepolisian di jalan raya menjadi titik terang bagi Timsus mengejar pelaku hingga pelosok desa. Kurangnya pengetahuan masyarakat perihal pembuatan SIM menjadi pemicu terbukanya peluang jaringan pemalsu SIM demi meraup keuntungan berlipat ganda.
      Keempat, Membuka gerai SIM. Selain mobil SIM keliling, Satpas SIM Polda Metro Jaya juga menyediakan fasilitas gerai SIM pada pusat perbelanjaan seperti di Mal Artha Gading Kelapa Gading Jakarta Utara, Taman Palem Jakarta Barat, Pusat Pebelanjaan PGC Cililitan Jakarta Timur. Dan Blok M square Jakarta Selatan. Gerai-gerai inipun tidak luput dari serbuan masyarakat.

    Kelima, Menjalin kemitraan denga pihak bank. Agar terhindar dari indikasi Pungutan Liar (Pungli), Satpas SIM bekerja sama dengan bank BRI. Sebagai salah satu syarat mengurus SIM, pemohon mutlak membeli formulir di BRI yang tersedia di Satpas SIM.

Keenam, Membuka pos layanan pengaduan. Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat pemohon SIM baik yang merasa dirugikan oleh ulah calo
maupun kurang optimalnya pelayanan petugas SIM dapat mengajukan komplain di loket pengaduan yang terletak di dalam kantor Satpas. Selanjutnya petugas akan menindaklanjuti komplain tersebut.

Ketujuh, Memberikan remedial. Pemohon SIM yang dinyatakan  tidak lulus  uji teori diberikan kesempatan mengulang berupa remedial. Sebelum dilakukan remedial, petugas pemandu layanan yang dikoordinir oleh perwira pengendali sekaligus Paur Teori,Iptu Marthinus Adhithya SH memberikan motivasi agar mengerjakan soal secermat mungkin agar memperoleh nilai memuaskan.
 
Kedelapan, melayani dengan senyum dan ramah tamah. Untuk menciptakan suasana kekeluargaan antara  pemohon dengan petugas SIM, Kasie SIM Polda Metro Jaya Kompol Twedi Aditya Bennyahdi S,Sos, SIK, menginstruksikan pada semua petugas untuk memberikan pelayanan dengan senyum dan ramah.

Kesembilan, Membangun masjid megah. Masjid Al- Amanah yang terletak di areal Satpas SIM Daan Mogot iresmikan langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dr. Untung S. Radjab, Drs, SH, 22 Januari 2012 lalu.  Tempat ibadah ini merupakan salah satu upaya Polri dalam membangun kemitraan dengan masyarakat sekaligus sebagai bentuk layanan prima. Masjid megah ini mampu menampung 750 orang.

Kesepuluh, Menyediakan loket foto khusus wanita. Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak berdesak-desakan dengan pemohon SIM laki-laki, Satpas Daan Mogot menyiapkan loket khusus wanita untuk pemotretan SIM.
Kendati setumpuk inovasi nyata telah dilakukan Satpas SIM Polda Metro Jaya, namun ada saja segelintir orang yang mengatasnamakan institusi dan LSM tertentu yang secara sengaja mencari kesalahan Satpas SIM untuk dijadikan bahan ekspos. Meski demikian, pihak Satpas tetap membuka pintu saran dan kritik membangun demi memaksimalkan layanan. ( 234 + Din )








           



                                             

Sabtu, 02 Juni 2012

SMA Negeri 35 Dipuji Walikota


SMA Negeri 35 Dipuji Walikota

Liputan Syamsudin

Walikota Jakarta Pusat DR Saefullah menaruh harapan besar terhadap siswa/siswi  SMA Negeri 35 Jakarta untuk mengangkat citra pendidikan di DKI ke kancah nasional dan internasional.
Harapan itu terlontar ketika Saefullah memberikan amanat pada upacara hari Kebangkitan nasional 20 mei 2012 di SMA Negeri 35 Jalan Mutiara  Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta Pusat.
Hari kebangkitan nasional yang sedianya dilaksanakan tepat tanggal 20 Mei 2012 namun bertepatan dengan hari minggu sehingga ditunda dan pelaksanaannya hari Senin, 28 Mei 2012. Suasana  upacara berlangsung khidmat terlebih wali kota menyampaikan amanat yang berisi harapan, pujian, dan sanjungan terhadap  prestasi SMAN 35 dibawah pimpinan Drs.H. Sukarna MM yang memang tidak di sanksikan lagi kredibilitas, loyalitas dan akuntabilitasnya dalam memajukan dunia pendidikan.
Dihadapan para siswa kelas X dan XI, guru, kepala sekolah, lurah Karet Tengsin Maskur, Camat Tanah Abang Hidayatullah, dan Kepala Suku Dinas Menengah dan Atas Zainal Sulaiman, walikota menjelaskan bahwa pemdidkan di wilayah DKI Jakarta dibawah pimpinan Gubernur Fauzi Bowo telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Fenomena ini dapat dilihat dari meningkatnya anggaran mencapai 27-28% dari APBD 2012. Anggaran sebesar itu terfokus untuk dunia pendidikan yang berimplikasi langsung pada kesejahteraan guru, pembangunan sarana dan prasarana dari SD hingga SMA.
Di depan ratusan siswa, Saefullah memberikan motivasi agar kelak kader-kader dari SMAN 35 mampu menjadi penerus bangsa terutama menyonsong tahun 2025 sebagai tahun generasi emas. ’’Lulusan SMAN 35 harus mampu menjadi pelopor generasi emas bangsa Indonesia pada tahun 2025 yang akan datang. Karenanya dedikasi dan motivasi mutlak kalian tanamkan dari sekarang.’’ ujar Saefullah. “Untuk merealisasikan program tersebut harus dibangun sinergi dan fondasi yang kuat oleh segenap elemen masyarakat dan terjalin kerja sama yang apik antara pemerintah dan swasta. Sedangkan posisi kalian yang kini masih duduk di kelas X dan XI menjadi tolak ukur sukses tidaknya program tersebut.’’ imbuhnya.
Terkait prestasi SMAN 35, baik akademik maupun non akademik, Saefullah memberi apresiasi setinggi-tingginya kendati prestasi SMAN 35 berada pada posisi ditengah baik tingkat Jakarta Pusat maupun tingkat DKI, namun sangat berpengaruh terhadap kalkulasi urutan DKI untuk skala nasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Sebagai bentuk kepedulian tehadap siswa siswi SMAN 35 yang berprestasi, Saefullah memberikan hadian khusus berupa tabungan dari Bank DKI. Hadiah tersebut diberikan kepada:
  1. Iko Reza XI IPB, juara 1 O2SN Karate Komite Putra 2012 tingkat wilayah Jakarta Pusat dngan Pembina Ida Farida Spd.
  2. Anastasia X-4, juara II O2SN Lomba Lari 100M Putri 2012 tingkat Wilayah Jakarta Pusat dengan Pembina Ida farida Spd.
  3. M. Fichy XI IPS-2, Juara III O2SN Lomba Pencak silat putra 2012 tingkat Wilayah Jakarta Pusat Pembina Ida Farida Spd
  4. Trian Eron XI IPS-4, Juara II Lomba Panjat Tebing Putra Kategori Speed Track Putra 2012 Tingkat DKI Jakarta dengan Pembina Drs. Barul Atik.
  5. Fitri Nurindah Sari XI IPS-1 , Juara III lomba Da’iah antar SMA dan SMK 2012 tingkat wilayah Jakarta Pusat dengan Pembina Hj Nelty SiAg.
        Disamping itu Walikota juga memberikan penghargaan kepada sejumlah guru mata pelajaran yang mengalami peningkatan nilai Ujian Nasional (UN) 2012 dimana SMAN 35 mampu meluluskan siswa siswinya 100%.
Apresiasi dan penghargaan dari walikota hendaknya menjadi kaca benggala bagi segenap personil SMAN 35 agar tahun-tahun mendatang mampu mengukir prestasi emas baik pada level wilayah Jakarta pusat, DKI, Nasional, maupun internasional.
          Harapan itu bukan sebatas pepesan kosong, tetapi bisa menjelma menjadi realita bilamana seluruh personil SMAN 35 mampu meningkatkan dedikasi dan loyalitas yang tinggi dengan dukungan sarana dan prasarana memadai. Eksistansi guru-guru SMAN 35 memang tidak disangsikan lagi dalam menjalankan tugas secara professional dan penuh tanggung jawab. Hanya saja sumber daya siswa yang perlu mendapat perhatian serius, artinya siswa yang hendak mengenyam pendidikan di sekolah ini mutlak disaring seketat mungkin. Bila komponen ini dipatok tinggi maka gaung SMAN 35  akan terdengar seantero nusantara. Semoga. (Syam 234 din)