Selasa, 20 Desember 2016

Moda Daring Bahasa Indonesia Paling Kreatif

Daring ( Dalam Jaringan) mata pelajaran pelajaran bahasa Indonesia untuk DKI Jakarta paling diminati para guru. Tidak heran setiap ada pertemuan puluhan peserta daring berjubel memadati sekolah tempat pelaksanaan daring.
            Berjubelnya peserta mengikuti daring tidak terlepas dari semangat para guru bahasa Indonesia yang kreafif dan cekatan mencari dan mengundang pengampu untuk memandu pelaksanaan daring hingga akhirnya diputuskan ada jadwal rutin tiap bulan bahkan tiap minggu berkumpul mengerjakan tugas daring. Pasalnya peran pengampu tergolong dominan dan sangat krusial untuk membimbing peserta daring dan pengampu yang mumpuni dan berpengetahuan luas berkaitan dengan daring sehingga tugas sesi demi sesi terselesaikan dengan sempurna oleh para peserta daring. Dalam hal ini peran pengampu sangat cekatan memberikan solusi dan penyelesaian semua masalah dihadapi para guru dalam menyelesaikan tugas.
            Salah seorang pengampu yang tergolong mumpuni  dan diyakini memiliki pengetahuan yang lebih dari cukup masalah daring adalah Hj.Marlina, Mpd. Marlina adalah salah seorang guru SMK Negeri di salah satu sekolah di Jakarta yang selalu tabah dan sabar menghadapi berbagai pertanyaan dari guru peserta daring baik siang maupun maam hari. “Hanya sebatas membantu teman-teman sesama profesi aja kok. Masih sama-sama belajar.”ujar Marlina ketika ditemui saat guru guru bahasa Indonesia berkumpu untuk mengerjakan daring di SMA Negeri 35 Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
            “Alhamdulillah seluruh Daring khususnya bahasa Indonesia hampir berakhir setelah berbulan- bulan para peserta bekerja keras siang dan malam. Ujian dilakukan pda beberapa sekolah SMA dan SMK di Jakarta. Meskipun hasilnya kurang memuaskan tapi minimal ilmu pengetahuan bertambah.” Kata Sri Muyati. Salah satu peserta daring.
Perlu diketahu bahwa moda daring  merupakan program Guru Pembelajar bertujuan meningkatkan kompetensi bagi guru di seluruh Indonesia dengan melibatkan partisipasi publik meliputi  pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan dalam bentuk pelatihan,
Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dilakukan melalui tiga moda, yaitu
1. Moda Tatap Muka
2. Moda Dalam Jaringan (Daring) 
3. Moda daring kombinasi.
 Moda tatap muka merupakan bagian dari sistem pembelajaran di mana terjadi interaksi secara langsung antara  fasilitator dengan peserta pembelajaran. Interaksi pembelajaran yang terjadi dalam tatap muka meliputi pemberian input materi, tanya jawab, diskusi, latihan, kuis, praktik, dan penugasan.
          Moda Dalam Jaringan (Daring) merupakan program guru pembelajar yang dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer dan internet.  Moda Daring bisa dilaksanakan dengan mempersiapkan sistem pembelajaran yang secara mandiri memberikan instruksi dan layanan pembelajaran kepada peserta tanpa melibatkan secara langsung pengampu dalam proses penyelenggaraannya.
       Moda daring kombinasi adalah moda yang mengkombinasikan antara tatap muka dengan daring. Dalam hal in, keterlibatan pengampu masih diperlukan, misalnya dalam memeriksa dan menilai tugas-tugas yang belum bisa dilaksanakan oleh system dan untuk membantu peserta apabila mengalami kesulitan yang belum mampu diatasi oleh sistem.
            Moda Daring Kombinasi dilaksanakan dengan mempersiapkan sistem pembelajaran yang membutuhkan keterlibatan secara langsung para pengampu dalam proses pembelajaran
Moda Daring Kombinasi dilaksanakan dengan mempersiapkan sistem pembelajaran yang membutuhkan keterlibatan secara langsung para pengampu dalam proses pembelajaran.
Keterlibatan para mentor dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara:
1. bertemu muka secara langsung dengan peserta; atau 
2. bertemu muka secara virtual, baik melalui video, audio, maupun teks. 
Ditjen GTK membagi ke dalam 3 moda program guru pembelajar. Klasifikasi moda tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan :
1. Peta kompetensi guru berdasarkan hasil UKG
2. Jumlah guru yang sangat besar 
3. Letak geografis dan distribusi guru diseluruh Indonesia
4. Ketersediaan koneksi internet 
5. Tingkat literasi guru dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi
6. Efisiensi biaya dan fleksibilitas pembelajaran 
7. Adanya beberapa unsur mata pelajaran (misalnya pelajaran vokasi) yang sulit untuk  
    disampaikan secara daring.
            Harapan kita agar daring bisa diselesaikan sebak-baiknya dan tepat waktu. Semoga bermanfaat   Syamsudin 35





Moda Daring Bahasa Indonesia, Kreatif Oeeeee

Daring ( Dalam Jaringan) mata pelajaran pelajaran bahasa Indonesia untuk DKI Jakarta paling diminati para guru. Tidak heran setiap ada pertemuan puluhan peserta daring berjubel memadati sekolah tempat pelaksanaan daring.
            Berjubelnya peserta mengikuti daring tidak terlepas dari semangat para guru bahasa Indonesia yang kreafif dan cekatan mencari dan mengundang pengampu untuk memandu pelaksanaan daring hingga akhirnya diputuskan ada jadwal rutin tiap bulan bahkan tiap minggu berkumpul mengerjakan tugas daring. Pasalnya peran pengampu tergolong dominan dan sangat krusial untuk membimbing peserta daring dan pengampu yang mumpuni dan berpengetahuan luas berkaitan dengan daring sehingga tugas sesi demi sesi terselesaikan dengan sempurna oleh para peserta daring. Dalam hal ini peran pengampu sangat cekatan memberikan solusi dan penyelesaian semua masalah dihadapi para guru dalam menyelesaikan tugas.
            Salah seorang pengampu yang tergolong mumpuni  dan diyakini memiliki pengetahuan yang lebih dari cukup masalah daring adalah Hj.Marlina, Mpd. Marlina adalah salah seorang guru SMK Negeri di salah satu sekolah di Jakarta yang selalu tabah dan sabar menghadapi berbagai pertanyaan dari guru peserta daring baik siang maupun maam hari. “Hanya sebatas membantu teman-teman sesama profesi aja kok. Masih sama-sama belajar.”ujar Marlina ketika ditemui saat guru guru bahasa Indonesia berkumpu untuk mengerjakan daring di SMA Negeri 35 Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
            “Alhamdulillah seluruh Daring khususnya bahasa Indonesia hampir berakhir setelah berbulan- bulan para peserta bekerja keras siang dan malam. Ujian dilakukan pda beberapa sekolah SMA dan SMK di Jakarta. Meskipun hasilnya kurang memuaskan tapi minimal ilmu pengetahuan bertambah.” Kata Sri Muyati. Salah satu peserta daring.
Perlu diketahu bahwa moda daring  merupakan program Guru Pembelajar bertujuan meningkatkan kompetensi bagi guru di seluruh Indonesia dengan melibatkan partisipasi publik meliputi  pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan dalam bentuk pelatihan,
Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dilakukan melalui tiga moda, yaitu
1. Moda Tatap Muka
2. Moda Dalam Jaringan (Daring) 
3. Moda daring kombinasi.
 Moda tatap muka merupakan bagian dari sistem pembelajaran di mana terjadi interaksi secara langsung antara  fasilitator dengan peserta pembelajaran. Interaksi pembelajaran yang terjadi dalam tatap muka meliputi pemberian input materi, tanya jawab, diskusi, latihan, kuis, praktik, dan penugasan.
          Moda Dalam Jaringan (Daring) merupakan program guru pembelajar yang dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer dan internet.  Moda Daring bisa dilaksanakan dengan mempersiapkan sistem pembelajaran yang secara mandiri memberikan instruksi dan layanan pembelajaran kepada peserta tanpa melibatkan secara langsung pengampu dalam proses penyelenggaraannya.
       Moda daring kombinasi adalah moda yang mengkombinasikan antara tatap muka dengan daring. Dalam hal in, keterlibatan pengampu masih diperlukan, misalnya dalam memeriksa dan menilai tugas-tugas yang belum bisa dilaksanakan oleh system dan untuk membantu peserta apabila mengalami kesulitan yang belum mampu diatasi oleh sistem.
            Moda Daring Kombinasi dilaksanakan dengan mempersiapkan sistem pembelajaran yang membutuhkan keterlibatan secara langsung para pengampu dalam proses pembelajaran
Moda Daring Kombinasi dilaksanakan dengan mempersiapkan sistem pembelajaran yang membutuhkan keterlibatan secara langsung para pengampu dalam proses pembelajaran.
Keterlibatan para mentor dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara:
1. bertemu muka secara langsung dengan peserta; atau 
2. bertemu muka secara virtual, baik melalui video, audio, maupun teks. 
Ditjen GTK membagi ke dalam 3 moda program guru pembelajar. Klasifikasi moda tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan :
1. Peta kompetensi guru berdasarkan hasil UKG
2. Jumlah guru yang sangat besar 
3. Letak geografis dan distribusi guru diseluruh Indonesia
4. Ketersediaan koneksi internet 
5. Tingkat literasi guru dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi
6. Efisiensi biaya dan fleksibilitas pembelajaran 
7. Adanya beberapa unsur mata pelajaran (misalnya pelajaran vokasi) yang sulit untuk  
    disampaikan secara daring.
            Harapan kita agar daring bisa diselesaikan sebak-baiknya dan tepat waktu. Semoga bermanfaat   Syamsudin 35




Senin, 26 Oktober 2015

Mobil SIM Keliling, Layanan Unggulan Satpas Polda Metro Jaya

Kompol M. Kunto Wibisono,SH, Sik, Msi Paling kanan
Satpas SIM Polda Metro Jaya terus menunjukkan eksistesinya pada Masyarakat melalui berbagai fasiitas layanan terjangkau dan muda diakses. Salah satu layanan yang kian gencar dilaksanan saat ini melalui SIM keliling.
   Peluncurkan mobil SIM keliling untuk memberi kepuasan dan layanan seefektif mungkin terutama proses perpanjang SIM A dan C yang belum mati. Sedang proses pembuatan SIM baru tetap dilaksanakan

di sentral SIM Daan Mogot. Mobil SIM keliling selalu beroperasi pada beberapa lokasi sentral di lima wilayah Ibukota. Hasilnya sangat membantu masyarakat menghemat waktu dan tenaga karena sambil bekerja atau ketika jam istirahat bisa dimanfaatkan untuk mengurus perpanjangan SIM. Antusias masyarakat memanfaatkan fasilitas ini sangat tinggi. Tidak heran ratusan warga yang melakukan registrasi perpanjangan SIM memadati setiap lokasi dimana mobil SIM keliling berada.

   Apresiasi yang sangat tinggi ini menjadi bahan evaluasi bagi Kepala Seksi SIM Polda Jaya Metro Kompol M. Kunto Wibisono, SH, Sik, Msi untuk dapat meningkatkan inovasi layanan setiap saat. Terlebih melalui layanan dengan target kecepatan dalam hitungan menit praktis mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat.
  Layanan jemput bola dengan mobil SIM keliling pada lokasi-lokasi strategis di lima wilayah DKI Jakarta. Konsep layanan jemput bola tampaknya sudah menjadi program final Dirlantas Polda Metro Jaya terkait konstribusi diberikan Satpas SIM pada segenap elemen masyarakat yang melakukan registrasi perpanjangan SIM A dan C. Program yang telah berjalan bertahun- tahun ini mendapat sambutan yang luar biasa dari pemohon SIM. Berkat kesigapan petugas Simling dan dengan teknologi komputer yang canggih semua berjalan sesuai rencana.
            Seperti yang terjadi pada Jum,at, 23 Oktober 2015 Simling beroperasi di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur. Senyuman khas terpancar dari wajah Karta Wijaya setelah memperoleh hasil perpanjangan SIM A miliknya. “Terima kasih ya Allah.” Imbuh Karta (petugas Secury Pasar Induk Kramat Jati) sembari mengangkat tangannya sebagai tanda bersyukur lantaran registrasi SIMnya selesai. Karta Wijaya tampak tidak sanggup menahan kesedihan karena ditempat pekerjaanya disisir Simling dan dia tidak perlu meninggal pekerjaan mencari lokasi operasi Simling.
         Iptu Muryadi, Pamin Simling Jakarta Timur mengatakan puluhan peserta perpanjang SIM A dan C tampak antusias mengikuti tahap demi tahap registrasi hingga tepat pukul 15.00 WIB semua pemohon terakses dengan baik. “Alhamdulilah semua berjalan dengan baik” Ujar Iptu Muryadi. (Syamsudin)



Sabtu, 24 Oktober 2015

Sanksi Satu Juta Tidak Punya SIM Undang-Sesuai Undang Nomor 22/2009

Guna mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, terpadu, penegakan hukum, dan etika dalam berlalu lintas mulai Januari 2010 diberlakukan Undang-Undang lalu lintas baru nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
          Pamin pendaftaran Satpas SIM Polda Metro Jaya Jalan Daan Mogot Km 11 Cengkareng Jakarta Barat Iptu P. Panjaitan SH, mengatakan bahwa UU Nomor 22/2009 disahkan DPR pada 22 Juni 2009 dan merupakan pengganti dari UU No 14/1992. Artinya realisasi UU sudah berjalan lima tahun, namun tidak serta-merta masyarakat memahami isi Undang-Undang tersebut terutama poin-poin atau pasal-pasal yang ada dalam UU No 22/2009 dengan asumsi tidak terkejut apabila melakukan pelanggaran tiba-tiba terkena sanksi berupa kurungan atau denda. Oeh karena itu masyarakat harus ekstra hati-hati ketika mengendarai  kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Terlebih tidak mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM) akan terkena denda Rp 1 juta.         
          Lebih konkrit Panjaitan memaparkan, dalam pasal 281 UU No. 22/2009 berbunyi, setiap pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM dipidana dengan kurungan paling lama empat bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta. Sanksi juga dikenakan bagi pengemudi yang memiliki SIM, namun tidak membawa pada saat razia dan dikenakan denda Rp 250 sesuai pasal 288 ayat 2, setiap pengendara kendaraan bermotor yang memiliki SIM, namun tidak dapat menunjukan saat razia bisa dipidana dengan kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.
          “Menyangkut kepemiikan SIM, Selain UURepublik Indonesia No 22/2009 pasal 77 ayat 3 sampai 5 dan Peraturan Kepoisian Republik Indonesia Nomor 9/2012 tentang Surat Izin Mengemudi, pada ayat 3 dijelaskan untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi peserta harus memiliki kompetensi mengemudi yang dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan atau belajar mandiri. Ayat 4 berbunyi untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi kendaraan bermotor umum peserta uji wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan pengemudi. Ayat 5, pendidikan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) hanya diikuti oleh orang yang telah memiiki Surat Izin Mengemudi untuk kendaraan bermotor perorangan. Persyaratan kompetensi pengemudi adalah mutlak sebagai syarat pendaftaran sertifikasi kompetensi mengemudi dan hanya sebagai syarat pendaftaran bukan sebagai jaminan kelulusan pengujian SIM.” Kata Iptu P. Panjaitan SH saat ditemui di ruang kerjanya di Satpas SIM Daan Mogot Jakarta Barat. Syamsudin






Jumat, 25 September 2015

Idul Adha Momentum Kebersamaan


Usai sudah perayaaan Idul Adha 1436 H bertepatan pada tanggal 24 September 2015. Jutaan umat Islam melaksanakan Sholat Ied dengan Khusyuk pada masing-masing wilayah. Pada Idul Adha tahun ini, semangat berqurban, semangat keikhlasan, semangat kebersamaan dan rasa tolong menolong terhadap sesama semakin tumbuh dan berkembang.
            Ada yang sangat menarik dari perayaan Idul Qurban kali dan patut diteladani yaitu nilai kebersamaan seperti yang ditunjukkan  oleh kelompok masyarakat Sumatra Barat cabang Menteng Jakarta Selatan yang berdomisili di Gedung Serbaguna SAS (Sulit Air Sepakat)  Menteng, Menteng Wadas Lama Nomor 15 Pasar Manggis Jakarta Selatan.
            Ditempat ini sebanyak 13 ekor sapi telah disiapkan oleh panitia. Sapi-sapi tersebut merupakan qurban dari masyarakat jauh-jauh hari sebelumnya. Usai Sholat Idul Adha para panitia yang dibentuk khusus dan mengenakan seragam siap melakukan pemotongan hewan qurban. Saat sapi dipotong alunan takbir menggema menambah khusyuk           pelaksanaan qurban. Puluhan petugas telah siap mengemban tugas masing-masing. Dari cara kerja petugas dapat disimpulkan bahwa mereka merupakan tenaga profesional yang terlatih, cekatan, gesit, dan bertanggung jawab serta sudah mahir menjalankan tugasnya.
            Dengan alat yang serba komplit, dalam sekejap daging sapi siap dibagikan kepada yang berhak menerima termasuk para pengurban. Ratusan warga berbondong-bondong datang silih berganti mengambil daging, bahkan panitia sengaja menyiapkan masakan khas Padang bagi para pengurban dan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kebersamaan masyarakat Sumatra Barat sangat kental dan menjunjung tinggi sportifitas.

            Ketua Cabang SAS Menteng, H. Afrizal Anwar mengatakan bahwa pelaksanaan Idul Qurban di tempat ini setiap tahun diadakan, tujuanya menjalin nilai kebersamaan antara warga dengan masyarakat SAS yang berdomisili di Jakarta disamping melaksanakan uquah Islamiah dalam mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. “Apabila kita ikhlas melaksanakan sesuatu, yakinlah Allah pasti akan melipatgandakan dari apa yang kita qurbankan karena itu, kepentingan pribadi kita qurbankan demi  meraih kepentingan yang lebih besar yaitu nilai kebersamaan.” Ungkap H. Afrizal Anwar.
H. Afrizal menjelaskan bahwa  pada momen Idul Adha 1436 H tahun ini, ia berharap semakin meningkatnya rasa kebersamaan dan sinergi dari seluruh elemen masyarakat.  “Sebesar apapun kemampuan yang kami miliki tanpa ada dukungan dari warga masyarakat tidak akan membuahkan hasil maksimal.” Ungkapnya lagi. Semoga kebersamaan yang digelontorkan masyarakat SAS yang berada di Jakarta menjadi kaca benggala dan suri teladan bagi kita agar qurban pada tahun-tahun yang akan datang lebih khidmat lagi. Syamsudin Mustafah


 

Kamis, 17 September 2015

Sambut Hutlantas 2015 Satpas SIM Perluas Layanan




Kompol M Kunto Wibisono, SH

Geliat Kepala Seksi Surat Ijin Mengemudi (SIM) Poda Metro Jaya Kompol M. Kunto Wibisono, SH memaksimakan pelayanan pada masyarakat pemohon SIM patut diacungkan jempol. Belum genap satu minggu dipercaya sebagai komando pada sentral pembuatanSIM Daan Mogot Cengkareng Jakarta Barat telah melakukan terobosan dengan menitikberatkan pada kemudahan bagi layanan dengan meluncurkan layanan malam hari.
Iptu Iwa Awaudin SH
“Menyambut hari ulang tahun Satlantas ke–60. Satpas SIM Daan Mogot akan memperpanjang Jam operasi unit mobil SIM keliling hingga malam hari dengan sentral operasi di dua lokasi strategis yaitu di Tamrin City dan Central Park.”  Ujar Kasi SIM Polda Metro Jaya Kunto Wibisono. “Untuk hari biasa layanan unit mobil SIM keliling dari jam 8.00 hingga jam 16.00 WIB. Untuk pekan tertib lantas kami perpanjang hingga pukul 22.00 WIB dan itu khusus untuk perpanjangan SIM A dan C, sementara pemohon SIM baru tetap dilaksakan di Satpas SIM Daan Mogot. Imbuhnya.

Sementara perwira TU Satpas SIM Polda Metro Jaya Iptu Iwa Awaludin SH mengatakan untuk memaksimalkan pelayanan, Satpas SIM akan meluncurkan beberapa unit mobil SIM keliling sebagai antisipasi membludaknya pemohon. “Kami juga kerahkan para petugas yang telah teruji dan diragukan loyaitasnya untuk memberikan layanan prima dengan harapan layanan ini mendapat aplus dari para pemohon.” Kata Iwa Awaludin saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Harus diakui bahwa inovasi dan kreasi Satuan Pelaksana SIM Polda Metro Jaya yang berpusat di Daan Mogot Cengkareng sangat dominan. SIM keliling hanyalah bagian kecil dari puluhan inovasi yang telah dientaskan. Semua itu dilakukan agar para pemohon merasa nyaman dan aman ketika mengurus kelengkapan surat kendaraan khususnya SIM. Harapan kita agar Satpas SIM terus berorientasi pada hasil kerja nyata demi melayani segenap lapisan masyarakat kapanpun dimanapun dan dalam situasi apapun. Syamsudin





Kamis, 16 Oktober 2014

Iptu Sudarmo, SH Uji Praktik Satpas SIM Diperketat


Paur Praktik Iptu Sudarmo, SH
Liputan Syamsudin
Untuk mendapat Surat Izin Mengemudi (SIM), pemohon harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang tata cara dan mekanisme berlalu lintas. Kompetensi uji teori merupakan batu peghalang pertama bagi pemohon SIM apabia tidak berupaya mencari materi lalu lintas dari berbagai referensi.
          Cukup banyak pemohon yang gagal dalam tes teori, penyebabnya selain ketidakfahaman terhadap rambu-rambu lalu lintas dan tdak ada upaya serius mencari informsi dari berbagai sumber tentang materi uji teori SIM, juga soal diajukan tergolong sulit dan bersifat menjebak.
          Kendati demikian, bagi peserta yang telah siap dan belajar serius bukanlah sesuatu yang sulit untuk lulus uji teori dan dengan mudah menjawab soal sebanyak 30.
Iptu Sudarmo memberi pengarahan
Iptu Sudarmo SH
          Setelah ujian teori dinyatakan lulus tidak serta-merta dapat mengantongi SIM.  Masih ada tahap yang lebih sulit lagi dan yang harus dilewati yakni uji praktik. Dalam uji praktik justru menjadi penentu keberhasilan seorang pemohon SIM. Pada tahap  inilah akan diketahui kemampun peserta melajukan kendaraan dengan baik dan benar disertai kejelian melihat rambu-rambu lalu lintas yang  sengaja dipasang di areal uji praktik yang luasnya sekitar satu hektar.
Penyandang cacat bersama Pamin Adminisyrasi Iptu Efri SE
Peserta Uji Praktik
Kepala Urusan (Paur) praktik Satpas SIM Daan Mogot Iptu Sudarmo, SH mengatakan ujian praktik merupakan tantangan akhir bagi pemohon SIM sebelum melakukan proses pemotretan dan sidik jari. ”Kompetensi uji praktik wajib diikuti pemohon termasuk para penyandang cacat yang ingin memiliki SIM D. Mekanisme uji praktik meliputi praktik keterampilan mengemudikan kendaraan bermotor dan praktik berlalu lintas di jalan.” ujar Sudarmo saat ditemui di lapangan uji praktik Satpas SIM Daan Mogot KM 11 Cengkareng Jakarta Barat.
          “Proses uji praktik mencakup dua tahap. Tahap 1 dilaksanakan pada areal uji praktik Satpas. Jika pada ujian tahap 1 dinyatakan  lulus, maka dilanjutkan uji tahap 2 di jalan umum. Kami harus selektif  menerbitkan SIM. Hanya pemohon yang benar-benar mahir mengemudikan kendaraan dan mengerti tentang lalu lintas  yang dapat mengantongi SIM.” Imbuhnya.
Meski ujian praktik tergolong sulit dan ketat,  namun bagi Agung Kurniawan, warga Utan Kayu Selatan Matraman Jakarta Timur justru mengasyikan. ”Saya sudah bertahun-tahun mengemudikan kendaraan. Jadi tidak ada masalah, malah senang kok. Yang saya khawatirkan justru pada kompetensi teori, tapi ahamdulillaah berhasil juga.”  Jawab Agung dengan senyum saat ditanya usai melakukan uji praktik.
Agung mengaku jauh-jauh hari mempersiapkan diri demi mendapatkan SIM dan hasinya pun tidak sia-sia, sukses mengantongi SIM. Hanya sekali datang dan mengikuti sesuai prosedur, langsung bawa pulang SIM.  Dengan demikian kunci keberhasilan dalam uji teori dan praktik terletak pada pemohon. Apakah sudah memiiki pengetahuan yang cukup tentang materi yang berkaitan dengan uji kemampuan teoritis dan praktikum. Jangan karena gagal, petugas yang menjadi kambing hitam. Syam234din.