Rabu, 12 Juni 2013

Wawancara Ekslusif Jurnalis 35, Jeremy Teti, Penyiar Itu Harus Unik



                                                                                                                                         Editing
Syamsudin Mustafah
 Ilustrasi : Jeremy Teti, lelaki kelahiran Arambua NTT dikenal memiliki keunikan suara ketika sedang siaran. Suaranya yang khas, kocak, super dan penuh persahabatan. Kondisi demikian menambah keakraban ketika jurnalis 35 berhasil mewawancarainya. Petikan selengkapnya…..
Pewawancara            : Selamat sore?
Narasumber             : Selamat sore
Pewawancara            : Apa kabar?
Narasumber              : Oh pastinya baik dong.
Pewawancara            : Jadi penyiar, Apa emang  cita-cita dari kecil?
Narasumber            : Ya kalau sudah dari kecil jadi penyiar jadi krucil dong. Dibilang cita-cita ya    om memang gak bisa diboongin ya, dari kampung, om dari SMP tuh sudah pengen fokus, gue pengen jadi penyiar televisi, gimana caranya ya cari sendiri. Oh sekarang enak bisa internetan, bisa browsing bisa googling, cari sendiri dimana sekolahnya, pendidikannya, jadi ada hambatan-hambatannya sampe kuliah masih essay, ini baru ketemuan di sekolah broadcast dari situ baru menjurus ke ini.
Pewawancara            : Waktu  kuliahn  jurusan apa?
Jeremy Teti
Narasumber  : Jurusan urusannya aplitangga, Administrasi Negara, karena bokap gue kan pegawai negeri jadi pingin anakknya salah satunya bisa ganti bokap gitu jadi pegawai negeri, dan kakak itu salah satunya di pemerintahan juga. Jadi dulu awalnya di Timor Timor, lulus SMA di Atambua, tau Atambua gak?
Pewawancara            : Gak
Narasumber  :Harus googling cari tau kota Atambua itu dimana, di provinsi apa karena kota itu bersejarah. Bersejarah bagi Timur-timor dan Indonesia. Nanti kamu googling cari, om dari sana SD sampe SMA tamatnya disana, baru kuliah pindah ke Timur-timor di Dili tahun1986, 86 tamat SMA. Itu angkatan pertama Universitas Timur-timor namanya. Jadi pertama kali Timur-timor buka universitas, om daftar dan mahasiswa angkatan pertama jurusan Administrasi Negara.
Pewawancara            : Kenapa bisa jadi penyiar?..

Devina Adisty dan Jeremy Teti
Narasumber  : Mulai tahun 94 diterima sebagai announcer Continuity. Announcer Continuity itu yang tugasnya merangkai acara, , jadi selain sebagai Announcer Continuity juga mengurusin wardrobe, disamber seluruh kesuluruhan yang ada disana, juga bertanggung jawab tentang, on air promo program local, di film-film Indonesia, sinetron-sinetron local, sinetron Indonesia, dulu masih ada Telenovela, ada film India juara jaman dulu, jadi sinetron cuma 1 2 1 2. Infotaiment juga cuma satu, cuma Dunia Bintang doang waktu itu, jadi waktu itu jugangurus wardrobe , costum juga dari para presenter dan juga anak-anak, ada sampe 4-5 orang. Dari situ SCTV membuka Liputan 6 Petang 96 mulai Liputan 6 Petang bulan Mei.        Liputan 6 dibuka tahun, tanggal 20 Mei 96. Jadi sekarang sebentar lagi ulang tahun. Disitu jadi ikut presenter-presenter, nah gue mendaftarkan diri, bulan Juni aku diterima, disini. Jadi aku mendaftarkan diri dan pindah dari Surabaya ke Jakarta. Di Jakarta mulai jadi reporter dulu. Jadi pertama jadi reporter kriminal. Itu wajib, jadi wartawan sebaiknya, mengawali karir dari kriminal. Karena kriminal itu beritanya unpredictable. Jadi jatoh sendiri dari langit itu berita. Lo nyari sendiri, lo hunting sendiri, banyak itu peristiwa kecelakaan kek bunuh-bunuhan kek, orang ditabrak kek, apa kebakaran kek, apa segala macem, berita-berita berbau-bau peristiwa, itu harus bisa. Menjadi jurnalis kalo di televisi, sebaiknya awali karir anda dari criminal. Jadi hunting kriminal, tapi sekarang udah jarang, karena sekarang udah ada koresponden, contributor, di seluruh Jakarta seluruh Indonesia itu ada. Jadi reporter gak dikerahkan kayak jaman-jaman dulu, waktu tahun-tahun 90an. Karena mungkin dulu juga gaterlalu macet kayak sekarang, dari Bogor, Bogor ke Tanjung Priok, itu biasa aja waktu tahun-tahun 90an, sekarang udah gabisa. Waktu udah abis dijalan, waktu pengiriman kaset mungkin. Dari situ mungkin, tahun 96, tanggal 24 Agustus tahun 96 om pertama kali menjadi pembawa berita televisi. 24 Agustus 96 siaran di liputan 6 pagi edisi pertama.
Pewawancara   : Kalau membawakan berita punya ciri khasnya itu, itutu asal mulanya dari mana?
Narasumber  : Masalah ciri khas memang presenter itu, siapapun juga memang kalo di televisi dia harus artinya punya ciri khas. Kalo dia tidak punya ciri khas, dia tiidak akan dingat orang, jadi harus punya keunikan. Nah keunikan itu bisa dibuat maupun dari sononya. Unik itu bisa dari suaranya.  dari namanya juga bisa, nama tuh sebuat brand. Jadi nama lo harus dbuat seunik mungkin, jadi kesian kalau hari gini nama masih aja Wati, Budi  Susah, ngejualnya, Nah kayak gitu, jadi nama itu menjadi daya tarik orang mudah diingat. Itu harus dibuat, jadi misalkan mirip-mirip atau gimana nama aslinya atau nama orang tuanya, nama ibu-bapaknya yang seperti itu. Jadi keunikan itu bisa dibuat,
Pewawancara            : Apa sih suka duka jadi penyiar?
Narasumber  : Kalo dibilang suka duka semua profesi ada suka-dukanya. Kamu jadi pelajar, SMA negeri SMA swasta beda-beda, yang mungkin suka dukanya itu beda-beda kali ya. Ada yang harus nyebrang kali ada yang harus pontang-panting apa naik ojek atau apa, ya intinya, kalo dibilang duka ya, kita itu hidup pasti ada rintangan
Pewawancara            : Pencapaian terbesar om setelah jadi presenter?
Jeremy tengah bersama tim jurnalis 35
Narasumber  : Pencapaian terbesar yang pernah om capai itu saat cita-cita om itu terwujud 19 tahun yang lalu. Pencapaian besar apa yang paling besar udah tercapai. Misalkan kita dari kecil udah mau jadi polwan,gue jadi polwan, diwisuda jadi polwan, kira-kira kalian bangga gak? Karena cita-cita kalian terwujud karena itu dkasih sama tuhan. Punya mimpi lagi, gue pengen jadi reporter sekaligus produsernya. Karena itu ada sebagai imajinasi om aja, jadi presenter sekaligus jadi reporternya dan jadi produsernya. Om itu pernah ngeliat Desi Anwar, dia jadi produsernya, presenter sekaligus reporternya. “gila nih cewe hebat banget ya” itu dari jaman mahasiswa, anjrit ya. Waktu itu presidennya Pak Harto. Dia wawancara Pak Harto diatas helicopter, pulang dia bikin beritanya dia yang siarin “hmm gila nh orang” gitu.jadi apa yang aku inginkan, dikabulkan Tuhan. Jadi itu sebuah pencapaian besar menurut saya.
Pewawancara            : Bagaimana agar bisa jadi penyiar?
 Narasumber : Perlu belajar dan kerja keras. Kalau tidak, sama saja mimpi di siang
Pewawancara            : Prestasi bapak paling tinggi ?
Narasumber  : Prestasi paling tinggi kalau sejauh ini ya di Indonesia. Jadi om itu udah lima kali masuk nominasi Panasonic gobel award. Itu merupakan prestasi paling tinggi. Gak semua orang bisa masuk. Diantara ratusan orang. Alhamdulillah selalu msuk tapi gak pernah kepilih aduh kesian bangetya gue. Orang pintar sebegini gak kepilih tapi om mensykuri aja kok.
Pewawancara            : Sampai kapan jadi penyiar?
Narasumber  : Kalau masih layak, om akan jalanin terus, kalo ini udah cita-cita om. Nah, selama om masih dipercaya maka om akan menjaga kepercayaan itu. Udah ada lagi?
Pewawancara            : Cukup Om?
Narasumber  : Ya udah cuss kita keliling-keliling tempat kerja om.
Pewawancara            : Termakasih ya om.( Tamat )











51 komentar:

  1. keren wawancara nya yg di wawancara jeremy teti good luck buat siswa siswi sman 35 jkt

    BalasHapus
  2. sukses buat tim jurnalis SMA 35 yang udah wawancara sama jeremy teti, semoga bisa mengikuti jejaknya.. amin:-)

    BalasHapus
  3. narasumbernya gaul ya :D sukses terus!

    BalasHapus
  4. senang sekali bisa mewawancarai seorang Jeremy Teti dan bisa langsung ke studio Liputan6

    BalasHapus
  5. asik ya wawancara jeremy teti

    BalasHapus
  6. NARASUMBERNYA SANGAT MENARIK PERHATIAN! (EDY.S)

    BalasHapus
  7. fotonya nibantuh.. jadi kurang nyaman bacanya

    BalasHapus
  8. Merupakan pengalaman yang sangat menarik bisa berwawancara dengan om Jeremi Teti

    BalasHapus
  9. hebat banget wawancara ma penyiar jeremy teti

    BalasHapus
  10. bingung mau komentar apa, bagus banget wawancaranya

    BalasHapus
  11. narasumbernya menarik (dwi rahmah)

    BalasHapus
  12. seorang jeremy teti pun bisa diambil informasinya, sangat menarik

    BalasHapus
  13. Artikel ini sangat berguna sekali untuk penyiar

    BalasHapus
  14. Bagus sekali bisa wawancara dengan penyiar seperti Jeremy Teti. (Banne Ginsana)

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. Keren bisa mewawancarai Jeremy Teti (ahmad luthfi)

    BalasHapus
  17. Menarik. Jadi punya info lebih biar bisa seperti narasumber

    BalasHapus
  18. sangat menarik dan mengesankan

    BalasHapus
  19. Jurnalis35 tak kalah bagus di bandingkan SMA lainnya. Salam SCTV (Farhan Algi K)

    BalasHapus
  20. asiknya mewawancarai jeremy teti

    BalasHapus
  21. pengalaman tak terlupakan (Astrid Wulandari H)

    BalasHapus
  22. Keren bisa mewawancarai jurnalis terkenal jeremy teti

    BalasHapus
  23. senang sekali bisa mewawancarai penyiar terkenal Jeremy Teti

    BalasHapus
  24. Narasumber yang asyik dan baik

    BalasHapus
  25. narasumber nya keren, hasil wawancaranya jg keren.

    BalasHapus
  26. Interaktif dan berkualitas (Fatimayeza)

    BalasHapus
  27. Bisa mewawancarai beliau sangat seru

    BalasHapus
  28. Narasumber yang dibahas dalam wawancara ini cukup menarik perhatian dan layak untuk disimak

    BalasHapus
  29. narasumbernya keren! wawancaranya juga menarik

    BalasHapus
  30. menjadi penyiar tidak semudah yang dibayangkan.

    BalasHapus
  31. keren wawancara dengan reporter terkenal

    BalasHapus
  32. keren bisa wawancara dengan jeremy teti

    BalasHapus
  33. keren bisa mewawancari seorang penyiar yang asik

    BalasHapus
  34. seorang narasumber yang sangat menginspirasi

    BalasHapus
  35. narasumber yang bagus dan memotivasi

    BalasHapus
  36. sangat memotivasi

    BalasHapus
  37. hebat bisa mewawancarai seorang pembaca berika yang punya cirikhas dengan dialek yang unik

    BalasHapus
  38. Bangga bisa mewawancarai jeremi teti, semoga tim jurnalis SMAN 35 kedepannya bisa lebih maju lagi :) (Ayu Utami Wulandari)

    BalasHapus